Jumat, 11 April 2014

Mekanisme Pengajuan Kredit

1. Pencarian Informasi
Pinjaman yang kita butuhkan sebaiknya diperoleh dari sumber pendanaan bank yang terpercaya. Baik itu bank BUMN, BUMD, maupun swasta, dapat mencari informasinya melalui internet, koran, dan yang paling bijak adalah datang langsung ke kantor cabang atau unit bank.

2. Pengajuan Kredit
Pada tahap awal pengajuan kredit, Account Officer akan datang untuk bertamu ke rumah atau tempat usaha, biasanya sekaligus dengan foto-foto rumah tempat tinggal, jaminan, dan tempat usaha. Survey ini penting dilakukan oleh bank untuk menjalankan prinsip kehati-hatian bank dalam menjaga dana amanah yang dikelola dari simpanan orang lain.

3. BI Checking dan Appraisal
Bank Indonesia Checking adalah salah satu kewajiban bank untuk prinsip kehati-hatian. Tujuannya adalah untuk mengetahui riwayat perbankan, apakah sudah berpengalaman (telah memiliki pinjaman di bank lain) dan bagaimana gambaran pembayarannya (lancar atau tidak). Sedangkan penilaian appraisal dilakukan untuk mengetahui nilai aset yang diberikan sebagai jaminan untuk kredit (tanah dan bangunan, mobil, dll). Oleh karena itu, pada awal pengajuan kredit, bank mengutamakan persyaratan data diri (KTP, akfa nikah, kartu keluarga, NPWP) serta fotocopy dokumen jaminan (sertifikat atau AJB, PBB terbaru, IMB, kemudian BPKB dan STNK).
Proses dan hasil BI checking adalah rahasia bank, sedangkan proses appraisal biasanya ditandai dengan datangnya petugas yang melakukan pengukufan tanah, foto dan cek kondisi bangunan, serta pengecekan nomor mesin kendaraan.

4. Proses Analisa Bank
Dalam proses ini data-data yang diberikan akan diolah oleh Acount Officer dan analis. Proses analisa tersebut melibatkan data BI checking, hasil penilaian appraisal, data penghasilan (gaji atau omzet usaha), jumlah plafond pengajuan dan jangka waktu, verifikasi ke supplier, buyer, dan tetangga, serta kondisi-kondisi lain diluar usaha. Intinya penilaian bank akan melihat kondisi karakter pembayaran dan pribadi, kapasitas atau pengalaman menjalankan usaha, nama baik, nilai jaminan, modal yang dimiliki, dan kondisi ekonomi yang mempengaruhi usaha.
Apabila proses analisa telah mendapatkan persetujuan komite kredit bank, maka akan segera dikabari.

5. Lengkapi Persyaratan
Siapkan persyaratan yang diminta oleh bank dan usahakan dilengkapi sesegera mungkin. Semakin cepat lengkap persyaratannya, proses kredit juga semakin cepat. Contoh persyaratan yang biasanya diminta oleh bank sebagai pelengkap adalah:
- Rekap penghasilan 3 bulan terakhir (bisa dari bon-bon penjualan atau dibuat sendiri)
- Rekap pengeluaran 3 bulan terakhir (dari bon-bon pembelian)
- Print out mutasi rekening tabungan pendapatan usaha 3 bulan terakhir
- Surat Keterangan Usaha (SKU) atau SIUP dan TDP
- NPWP, bila belum punya bisa langsung ke kantor pajak untuk membuat NPWP
- Surat Keterangan Beda Nama (apabila ada beda nama diantara dokumen).

6. Akad Kredit
Akad kredit dilakukan sebagai dasar persetujuan antara bank dan peminjam dana mengenai syarat dan ketentuan tentang kredit yang diambil. Persetujuan tersebut akan dituangkan dalam beberapa dokumen yang ditandatangani oleh pihak yang terkait (bank dan peminjam dana). Akad biasanya dilakukan dengan duduk bersama dihadapan notaris rekanan bank atau pejabat bank yang berwenang. Baca baik-baik isi perjanjian seperti jangka waktu, bunga, denda keterlambatan, penalty bila dilunasi lebih awal, apakah ada dana yang diblokir atau tidak, serta biaya-biaya yang muncul (provisi, biaya adminitrasi, materai, biaya notaris, biaya appraisal). Tergantung dari kondisi dan peraturan bank, untuk akad kredit ini biasanya diwajibkan hadir suami istri, penjamin (orang tua atau saudara kandung yang dipinjam asetnya untuk dijaminkan), atau bersama ahli waris dari aset yang dijaminkan (semua ahli waris, bila ada 100 ahli waris pun, semuanya bisa diminta wajib datang).
Apabila masih belum mengerti isi perjanjian, langsung tanyakan pada pihak bank yang mendampingi.

7. Pencairan Dana Kredit
Hasil akad kredit nanti akan diteruskan kepada bagian admin bank dan diinput datanya agar dapat segera di lakukan pencairan dana. Untuk rekening penampung dana cair, biasanya bank mengharuskan peminjam dana memiliki rekening yang dapat dibuat di kantor cabang bank tersebut sebelum akad kredit dilakukan.












Tidak ada komentar:

Posting Komentar